Showing posts with label praktek klinis. Show all posts
Showing posts with label praktek klinis. Show all posts

Pengalaman Praktek Klinik I Okupasi Terapi di RSJD Dr. Arif Zainuddin Surakarta


(Sumber: www.Picoku.net)
          Malam ini saya lagi capek buat belajar kuis besok jadi iseng-iseng refreshing otak sebentar dengan menulis di blog ini. hehehe..
          Selamat malam semua. Semoga kita selalu diberi kesehatan dan keselamatan oleh-Nya.
Kali ini saya mau bercerita mengenai pengalaman Praktik Klinis (PK) pertama saya. Tiap semester genap di Prodi D-III Okupasi Terapi selalu mengadakan kegiatan praktik klinis yakni mahasiswa terjun langsung ke lahan praktek untuk mencocokkan ilmu yang didapat di kampus dengan di lapangan serta menambah ilmu jika memang di kampus tidak mendapatkan.
          Ketika semester 2, kalau tidak salah tahun 2017, prodi saya mengadakan praktik klinis yakni untuk saya PK I. kebetulan lahan praktik yang menentukan dari pihak kampus, sebenernya boleh memilih sendiri tempat prakteknya namun nanti repot dan berbelit-belit dan saya tidak suka. heheh. muncullah surat sakti perubah mood, yap, surat keterangan penempatan praktik klinis dan saya ternyata mendapat jatah PK di RSJD Dr. Arif Zainuddin Surakarta. (dalam hati: "Alhamdulillah deket sama kampus dan rumah"). Ternyata saya tidak sendiriaan, saya bersama 2 orang teman yakni Alm. Raudya Sisnasza dan Joshua Sebastian menemani praktik.
          Semua administrasi sudah diurus pihak kampus tinggal kita membayar biaya praktik ke pihak RSJ. Sebelum praktek dilaksanakan, ada agenda persiapan praktek yakni pembekalan. Isinya ya biasa lah kayak diprepared buat apa yang perlu dilaksanakan hari pertama dan terakhir, tugas-tugasnya, aturan, reward dan punishment terhadap aturan, dst.
          Hari pertama, kami berangkat pagi-pagi agar terlihat rajin. hehehe. Setelah sampai di RSJ, kami ke ruang aula untuk upacara penyambutan. Upacara penyambutn ini hanya diselenggarakan jika  praktikan dan instansi banyak, kalau cuma 1 atau 2 instansi dengan jumlah praktikan sedikit ya tidak diadakan. setelah selesai upacaranya, kami langsung ke tempat administrasi untuk membayar biaya PK. Kemudian, kita dikasih nota pembayaran (harus disimpan ya guys, soalnya buat refund biaya PK ke kampus).
          Setelah urusan administrasi selesai, kami langsung ke Unit Okupasi Terapi untuk bertemu pembimbing dan para stafnya. Selesai urusan perkenalan, kami langsung nimbrung bersama kating (Kakak Tingkat) yang sudah praktik duluan.
           Praktik di RSJ dimulai dari pukul 8 pagi sampai 1 siang dengan hari kerja dari senin sampai jumat selama 2 minggu. sebetulnya cuma 1 jam terapinya dari jam 9-10, jadi setelah jam tersebut kita bebas mau ngapain yang penting jam 1 ngasih tau pembimbing kalau akan pulang.
          Hari-hari berikutnya kami ikut terapi bersama pasien jiwa guys, tapi kami tidak sakit ya cuma ikut nimbrung buat observasi. hehee...
Terapi OT juga berbeda tiap harinya, misalkan hari senin jadwalnya olahraga, selasa diskusi, rabu terapi Activity Dily Living (ADL), kamis terapi musik, jumat terapi religi. Durasi terapi kurang lebih 1 jam.
          Selain mengikuti kegiatan terapi harin pasien, kami juga punya tugas kampus, yakni membuat laporan kasus individu. jadi setiap mahasiswa diwajibkan mencari pasien untuk di obsevasi, assessment, treatment, dan reevaluasi. tapi berhubung kami baru "anak bawang" jadi kami cuma dikasih tugas obsevasi dan assessment.
         Diantara laporan individu ada juga laporan kelompok, formatnya sama seperti laporan individu cuma dikerjakan bersama kelompok. jadi, laporan kelompok ini nantinya yang akan dipresentasikan di kampus setelah praktek berahir.
          Hal yang paling saya kenang yakni karena terlalu enak dan baru pertama praktek di RSJ sampai-sampai laporan tugas saya jadi terbengkalai. Minggu ke-2 baru kami kerjakan dan alhasil laporan kami kurang maksimal dan baru mendapatkan tanda-tangan pembimbing lahan sehari sebelum presentasi dan itu pelajaran banget buat saya kalau tugas harus sedini mungkin dikerjakan dan selesai. Dan jujur saja ilmu yang saya peroleh dari lahan sangat sedikit, jadi saya menyesal sekali tidak bisa bertanya ini itu soal OT pada kesehatan jiwa.
          Cerita lain yakni, pernah juga diadakan seperti terapi ke tempat wisata untuk melatih pasien agar dapat berani berkomunikasi dengan orang lain, saat itu saya, kating, staf OT dan pasien bersama-sama ke umbul pengging. Cerita lucupun dimulai, saat kami turun dari bus dan berjalan ke kolam banyak orang melihat kami dengan perasaan takut, maklum pasiennya pakai pakaian khas RSJ seperti di film-film. heheh... Saat pasien menceburkan diri ke kolam banyak orang bahkan semua keluar dari kolam dengan terburu-buru, persisi seperti di film-film. hahaha... Rasanya pengen ketawa keras tapi disatu sisi ya harus simpati bahwaa terkena penyakit jiwa itu susah guys.
           Selesai praktik, kamipun mempresentasikan tugas kami dihadapan dosen dan teman-teman kami untuk berbagi dan meperkaya ilmu OT yang berada di lapangan.
           Mungkin itu aja yang bisa saya bagikan ke kalian, maaf belum ada foto karena filenya hilang. T.T