Showing posts with label tujuanjangkapanjang. Show all posts
Showing posts with label tujuanjangkapanjang. Show all posts

Cara menentukan Tujuan Jangka Panjang/Long Term Goals (LTG) dan Tujuan Jangka Pendek/Short Term Goals (STG) Dalam Okupasi Terapi


(Sumber Gambar: glasscubes.com)

          Tujuan Jangka Panjang/Long Term Goals (LTG) adalah tujuan utama yang akan dicapai oleh terapis dalam proses terapi. Sedangkan Tujuan Jangka Pendek/Short Term Goals (STG) adalah tujuan yang mendukung agar tercapainya tujuan utama dari proses terapi. STG biasanya lebih banyak dari LTG.
           LTG dan STG dalam dunia Okupasi Terapi (OT) sangat penting. Dengan adanya LTG dan STG, terapis mempunyai target dalam proses terapinya. Pasien juga dapat melihat LTG dan STG dari terapis dan turut andil dalam menentukannya. Maka, terapis dan pasien harus berkolaborasi agar dapat mendapat hasil yang terbaik.
          Menentukan LTG dan STG tidak bisa dilakukan dengan seenaknya sendiri. Terapis haruslah menganalisis pasien dengan mempertimbangkan aset dan limitasi dari pasien itu sendiri. Penentuan LTG dan STG haruslah menggunakan prinsip Audience, Behavior, Condition, Degree atau yang bisa dikenal dengan ABCD.
Audience adalah siapa yang melakukan terapi tersebut. misalkan pasien, anak, klien, dan lain sebagainya.
Behavior adalah aktivitas yang dilakukan. misalkan aktivitas makan, menyikat gigi, menjual sayur, dan lain sebagainya.
Condition adalah keadaan pasien saat melakukan aktivitas tersebut. misalkan dengan bantuan minimal, dengan supervisi, dengan mandiri, dan lain sebagainya.
Degree adalah lama waktu untuk melakukan aktivitas. Biasanya menggunakan berapa kali sesi terapi. Misalkan dalam waktu 3 kali sesi terapi, dalam waktu 5 kali sesi terapi, dan lain sebagainya.

Jika ABCD sudah terpenuhi maka dapat membuat LTG dan STG.
Contoh LTG:
"Pasien dapat melakukan aktivitas mandi dengan mandiri dalam waktu 6 kali sesi terapi."

Contoh STG:
STG 1.
Pasien mampu mengenali alat dan fungsi alat mandi secara mandiri dalam waktu 2 kali sesi terapi.

STG 2.
Pasien mampu melaksanakan aktivitas mandi secara supervisi dalam waktu 2 kali sesi terapi.

STG 3.
Pasien mampu melaksanakan aktivitas mandi secara mandiri dalam waktu 2 kali sesi terapi.