Occupational Therapy Performance (Leisire Project): Membuat Replika Bangunan

Oleh: Muhamad Ibrahim

            Gak kebayang kan anak kesehatan bikin kayak ginian?. Apa coba hubungannya buat kayak gitu sama kesehatan. Nah, jurusan saya adalah okupasi terapi yang notabene memiliki tiga komponen performan atau biasa kami kenal sebagai occupational therapy performance. Yang pertama adalah Activity Daily Living atau Aktivitas keseharian. Berkutat pada bagaimana sesorang melakukan perawatan dirinya sendiri. Misalkan makan, mandi, memotong kuku, dll. Yang kedua adalah Productivity atau produktivitas. Berkutat pada profesi seseorang yang menimbulkan produktivitas. Misalkan guru yang sedang mengajar, mahasiswa yang menuntut ilmu, pengusaha yang sedang menandatangani surat penting, dll. Dan yang terakhir adalah Leisure. Berkutat pada pemanfaatan waktu luang. Misalkan membuat kerajinan sulam, bantal, membaca Al Quran, dll.

          Nah foto yang saya share kali ini adalah salah satu tugas leisure. Kelompok kami hanya ada dua orang, saya dan partner saya Silvia Mega Putri. Kami memilih membuat miniatur bangunan dari lem tembak. Bangunannya sih rencana awal ingin seperti İzmir Clock Tower atau İzmir Saat Kulesi. Tapi apadaya deadline menghimpit H-1 baru dibuat dan selesai sore hari, jadinya yang bagian atas dibuat atap segitiga meruncing. Belum lagi analisis apendix A belum diisi membuat kami terkhusus saya jadi stres (eits... sebetulnya leisure itu menghilangkan stres tapi ini cuman tugas kuliah ya, jangan salah sangka dulu).
           Nah berhubunh kami mahasiswa kesehatan. Kami menekankan pada analisis proses pembuatan barang tersebut. Saat kita membuat miniatur bangunan ini kita menganalisis otot apa yang bekerja, sendi apa yang dipakai, kemampuan apa saja yang dipakai, dari mulai analisis proses, motorik, hingga lingkungan. Semua dianalisis sampai detail.
            Otot digunakan untuk menggerakkan tulang dan sendi. Kekuatan otot ekstremitas atas yang dibutuhkan berniali 4 hingga 5  yang berarti area tangan dapat bergerak dan dapat menahan beban dari alat lem tembak serta dapat memberi tekanan pada pelatuk lem tembak. Otot yang digunakan saat membuat miniatur bangunan antara lain biseps brachii, triceps brachii, brachialis, radiobrachialis, supinator, pronator teres, pronator quadratus, flexor digitorum profundus, flexor digitorum superficialis, flexor digitiminimi, lumbricales, flexor carpi radialis, flexor carpi ulnaris, palmaris longus, flexor pollicis longus, flexor pollicis brevis, adductor pollicis.
          Lingkup Gerak Sendi (LGS) memiliki peran yang tidak kalah penting. karena saat pembuatan miniatur membutuhkan keluesan gerak, terutama jari jemari. LGS jari-jemari harus dapat bekerja ekstra karena saat pembuatan terutama saat penyatuan komponen satu dengan lainnya memiliki tingkat kerumitan yang tinggi. LGS yang dibutuhkan antara lain: flexion shoulder, abd shoulder, horizontal abd shoulder, horizontal add shoulder, flexion elbow and forearm, supination elbow and forearm, pronation elbow and forearm, flexion wrist, extention wrist, ulnar deviation wrist, radial deviation wrist, CM flexion, IP flexion, MCP digit 2-5 flexion, PIP 2-5 flexion, DIP 2-5 flexion.
          Sendi membantu pergerakan antar tulang. Sendi yang mengalami kelainan maka akan menurunkan LGS dan akan berefek pada kesulitan dalam pergerakan. Sendi  yang digunakan antara lain extensor shoulder, flexor shoulder, flexor elbow, flexor Carpometa Carpal, Flexor Metacarpo Palangeal, Flexor Proximal İnter Phalang, Distal İnter Phalang, Radial Deviation.
          Saat membuat ini kita juga perlu koordinasi antara mata dengan tangan, fokus, kesabaran yang tinggi.
Kendala yang dihadapi pun tidak luput dari analisis, seperti kurangnya bahan baku lem tembak, saat membuat kita merasa bosan, kaki kesemutan, ngantuk, lama.
Nah dari semua itu kita sebagai mahasiswa OT harus sangat teliti dalam memberikan program leisure kepada pasien atau klien kita. Tidak asal buat rajuran, sulam, membatik, dll. Harus kita sesuaikan dengan apa yng dibutuhkan dan apa yang tidak pasien atau klien bisa.
Nah dari sekelumit tulisan ini semoga bisa  sedikit menginspirasi kita bahwa dalam melakukan hal yang kecil butuh banyak komponen yang kita perlukan. Maka dari itu tetap selalu bersyukur kepada Sang Pencipta yang telah menciptakan kita sedemikian rupa.
Alhamdulillah hirobil alamin.

No comments:

Post a Comment