Cerita Jadi Delegasi Indonesia di Event Southeast Asia Leaders Summit (SEALS) 2017 II

          Acara berlangsung selama 4 hari 3 malam. Tempat menginap kami di komplek LPMP Jakarta. Tempat acara berbeda-beda, mulai dari di LPMP sampai komplek MPR RI. Saat tiba di penginapan sangat disayangkan karena peserta awal yang datang dijadikan satu, padahal peserta yang datang awal berasal dari Jawa Tengah, jadi ya tidak ada interaksi dengan english. wkwkk. Padahal niatan pengen nyoba ngobrol pake inggris. Untungnya, peserta yang awal juga ada dari Bangladesh, jadi dapat sedikit terobati deh mulut ini pengen ngoceh inggris.
         Kadang juga agak repot karena saya dari Jurusan Okupasi Terapi yang masih asing bagi masyarakat luas. Saya mesti menjelaskan kepada mereka dengan sesimpel mungkin sehingga mereka paham walau saya tidak tahu juga mereka paham atau tidak. wkwkwk... Tapi dari pantauan saya mereka juga belum paham-paham banget karena memang tidak ada gambaran yang spesifik walau saya sudah ngoceh 5 menit. Tapi saya bersyukur mereka mau bertanya dan mencoba memahami. Semoga kedepan Jurusan Okupasi Terapi semakin dikenal oleh masyarakat luas.
          Selama acara berlangsung saya dapati pembicara yang biasa sampai yang high class. semua pembicara juga pandai dalam berbahasa inggris. membuat saya bersemangat untuk mewujudkan mimpi-mimpi saya. Saya juga mendapat teman luar negeri saya pertama yang face to face ya bukan onlinean. hehehe. Namanya kak Shima dari Sudan, kemudian ada kak Negina dari Afghanistan, Kak Kamila dari Thailand, dan masih banyak lagi. Mereka sangat friendly walau saya dengan mereka beda umur, tuaan sana dikit. Tapi disitulah saya diuji, English is everywhere. Lidah Jowo ngobrol pake inggris, ya kesleo-kesleo juga akhirnya. Tapi saya banyak mendapat ilmu dari mereka juga selain dari pembicara yang ada.
          Saya dapat inspirasi dari salah satu pembicara, yakni Imam Bashar Arafat. Dia adalah CEO dari Civilization Exchange and Coorporate Foundation. Beliau berpesan kepada kami untuk selalu bertaqwa kepada Tuhan YME dan pelajarilah bahasa inggris karena bahasa global yang akan menghantarkan kalian pada dunia. Hal ini dibuktikan dengan salah satu pembicara dari Vietnam, kak Nguyen Thi Huong Lien seorang CEO Lady Biker. Walau rupa dan penampilan mirip orang Indonesia dan pesan-pesan yang ia sampaikan biasa bagi saya karena sudah banyak figur di indonesia yang telah menyampaikan terlebih dahulu tapi ia bisa berbahasa inggris yang menghantarkan ia pada acara-acara internasional yang cukup bergengsi. Konsumen dari perusahaannya juga mayoritas bule yang mau berwisata ke Vietnam.
            Masih banyak teman dan pembicara yang inspiratif namun semua itu penyemangat bagi saya untuk meraih mimpi. Rasa terima kasih yang sebanyak-banyaknya juga saya ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu saya untuk keikutsertaan event internasional pertama saya.
terima kasih sobat.

No comments:

Post a Comment